JATIMTIMES – Polresta Malang Kota tengah memproses kasus dugaan perundungan terhadap seorang siswa SMP berinisial FK (13) yang terjadi di kawasan pemakaman Kecamatan Sukun, Kota Malang. Di tengah penyelidikan masih berjalan, kondisi psikologis korban kini dilaporkan semakin stabil.
Hal tersebut diungkapkan Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Rusdiyanto. Yudi mengatakan bahwa korban sudah mulai beraktivitas seperti biasa.
“Secara psikologis korban sudah menunjukkan perbaikan. Ia sudah kembali mengikuti kegiatan seperti bersekolah. Namun tetap kami dampingi sampai proses ini selesai,” ungkap Yudi.
Meski demikian pendampingan psikologis tetap diberikan selama proses hukum berlangsung kepada korban untuk memastikan pemulihan korban berjalan optimal. Penyidik hingga kini masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi.
Sudah tiga warga yang berada di sekitar lokasi kejadian menjalani pemeriksaan untuk memperkuat konstruksi perkara. Sebelumnya, polisi juga telah memeriksa korban serta ibu korban.
“Hari ini ada tiga saksi dari warga yang kami mintai keterangan. Korban dan ibunya juga sudah diperiksa sebelumnya,” terang Yudi.
Pihaknya berharap keterangan para saksi mampu memberi titik terang untuk mengungkap secara utuh kronologi kasus dugaan perundungan tersebut.
Sementara itu, hasil visum dari rumah sakit masih dinanti sebagai salah satu bukti pendukung. Polisi juga tengah mendalami motif serta identitas pihak-pihak yang diduga terlibat dalam tindakan perundungan tersebut.
Baca Juga : Rugi Rp 2,8 Miliar, 17 Warga Jombang Tertipu Tanah Kavling Lapor Polisi
“Hasil visum belum kami terima. Untuk motif dan identitas terduga pelaku masih kami dalami,” kata Yudi.
Untuk diketahui, kasus ini tengah menjadi perhatian publik usai video dugaan perundungan tersebut beredar di media sosial. Dalam video berdurasi 29 detik itu, terlihat pelaku yang mengenakan baju hitam menampar korban di pipi kiri dan kanan.
Korban hanya diam dan tak membalas, sementara pelaku terus mengeluarkan kata-kata kasar. Dari rekaman yang beredar, korban terdengar menangis sambil berusaha menjauh dari lokasi. Namun pelaku justru kembali memancing keributan dan melontarkan ancaman.
