Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Puluhan Rumah di Dusun Sumbersari dan Kamar A Lumajang Rusak, Imbas Awan Panas dan Material Lahar Semeru

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

20 - Nov - 2025, 11:03

Placeholder
Tampak warga mengambil barang berharga ke rumah, pada Kamis (20/11) pagi pasca erupsi Semeru. (Foto: Instagram @lumajangsatu)

JATIMTIMES - Dua dusun di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, porak-poranda setelah awan panas dan material lahar dari erupsi Gunung Semeru menerjang wilayah tersebut pada Rabu (19/11/2025) sore. Sedikitnya puluhan rumah warga rusak berat hingga rata dengan tanah.

Bencana ini juga berdampak pada sejumlah fasilitas umum seperti sekolah dan musala yang ikut tertimbun material vulkanik berupa abu, pasir, serta bongkahan batu panas. Jalan desa juga disebut masih tertutup material lahar yang hangat, menyulitkan warga untuk beraktivitas maupun menyelamatkan barang-barang mereka.

Tampak puluhan warga kembali ke rumah pasca erupsi, Kamis (20/11) pagi. (Foto: Instagram @lumajangsatu)

Tampak puluhan warga kembali ke rumah pasca erupsi, Kamis (20/11) pagi. (Foto: Instagram @lumajangsatu)

Baca Juga : Jatim Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 10 Hari Ke depan, Berikut Sebaran Wilayahnya

Video yang beredar di media sosial, salah satunya diunggah akun @lumajangsatu, memperlihatkan kondisi memprihatinkan di Dusun Sumbersari dan Dusun Kamar A. Bangunan di dua dusun itu tampak hancur, beberapa bangunan tinggal puing-puing, sementara material vulkanik menimbun halaman rumah dan sejumlah titik akses.

Terlihat juga warga kembali ke rumah hanya untuk mengambil barang berharga. Tampak beberapa membawa karung diduga berisi barang berharga untuk kembali dibawa ke pengungsian.  

Ratusan warga telah dievakuasi ke balai desa, gedung sekolah, dan titik aman lain yang dipilih untuk menghindari potensi aliran lahar susulan. Proses evakuasi dilakukan oleh petugas gabungan dari BPBD Lumajang, relawan, serta aparat keamanan yang juga melakukan pendataan kerusakan.

Akses menuju kawasan terdampak sebagian besar rusak berat dan berbahaya dilalui kendaraan. Jalur utama desa juga ditutup sementara karena tertutup endapan lahar yang tebal.

Dampak terbesar dirasakan Dusun Sumbersari dan Dusun Kamar A. Kedua dusun tersebut berada tepat di jalur luncuran awan panas yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi pola dominan erupsi Semeru. Informasi sementara menunjukkan sekitar 50 rumah di dua dusun itu rusak parah.

Baca Juga : Gaya Mewah Tidak Harus Mahal: Keramik Signature di Graha Bangunan Blitar Jadi Pilihan Favorit Renovasi

Sistem peringatan dini di desa dilaporkan sempat berbunyi sebelum awan panas menerjang, membuat warga bergerak cepat ke titik aman. 

Respons cepat masyarakat tersebut membantu meminimalkan korban, meski kerugian material yang ditanggung warga cukup besar. Banyak ternak warga hilang tersapu banjir lahar, sementara beberapa bangunan tempat tinggal mereka rata dengan tanah.

Relawan di lapangan menyebut beberapa rumah di dua dusun itu tidak dapat lagi ditempati karena kerusakannya sangat berat. Warga pun sementara ini mengungsi sambil menunggu penanganan lebih lanjut dari pemerintah daerah dan tim kebencanaan

Erupsi yang terjadi Rabu sore itu memicu aliran lahar panas dan dingin ke sejumlah titik di lereng selatan Semeru. Status gunung kini berada di level IV atau awas. Warga diimbau menjauhi area rawan, terutama sepanjang aliran Besuk Kobokan yang masuk dalam zona bahaya.


Topik

Peristiwa Gunung Semeru erupsi semeru erupsi awan panas



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Sampang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni