Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pemerintahan

Wali Kota Blitar Mas Ibin Curi Perhatian di CFD, Kenakan Kaos Babune Masyarakat dan Ikut Menyapu Sampah

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

19 - Oct - 2025, 11:51

Placeholder
Wali Kota Blitar Mas Ibin menyapu sisa sampah di area CFD sambil mengenakan kaos bertuliskan ‘Babune Masyarakat’, menunjukkan kepemimpinan yang membumi dan memberi contoh lewat tindakan sederhana. (Foto: Ist)

JATIMTIMES – Ada pemandangan yang tak biasa di kawasan Car Free Day (CFD) Kota Blitar, Minggu (19/10/2025) pagi. Di antara ribuan warga yang berolahraga dan menikmati kuliner pagi, Wali Kota Blitar H. Syauqul Muhibbin, atau akrab disapa Mas Ibin, tampak menyatu dengan masyarakat. 

Mengenakan kaos hitam bertuliskan “Babune Masyarakat”, ia berlari kecil menyapa pedagang, berhenti sesekali membeli dagangan, lalu berfoto bersama pengunjung yang antusias.

Baca Juga : Waspada Cuaca Panas! Simak 6 Cara Efektif Menjaga Kesehatan Tubuh di Tengah Suhu Ekstrem

Selepas acara utama Blitar GEMAS (Gerakan Minggu Sehat) berakhir sekitar pukul 09.00 WIB, Mas Ibin kembali mencuri perhatian. Ia mengambil sapu dari petugas kebersihan dan ikut menyapu sisa sampah di area CFD. Tak ada jarak dan tak ada formalitas, hanya pemimpin yang memilih memberi contoh lewat tindakan sederhana.

“Kepemimpinan itu tentang melayani, bukan dilayani,” ujar Mas Ibin saat ditemui di sela kegiatan. Ia menuturkan bahwa tulisan Babune Masyarakat di kaosnya adalah simbol filosofi yang ia pegang dalam menjalankan amanah sebagai kepala daerah. Menurutnya, seorang wali kota sejatinya adalah pelayan bagi masyarakat yang menjadi “tuan”-nya.

“Saya ini babu, pelayan masyarakat. Kalau warga datang minta tolong, ya saya siap membantu. Masyarakat itu atasan saya,” katanya dengan nada rendah hati.

CFD, Ruang Sehat dan Ekonomi Rakyat

Kegiatan Blitar GEMAS pekan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) 2025. Pemkot Blitar melalui Dinas Perhubungan bekerja sama dengan Terminal Tipe A Patria mengusung semangat “Bakti Transportasi untuk Negeri.” Acara berlangsung meriah di sepanjang Jalan Merdeka, bertepatan dengan kegiatan CFD rutin yang sejak Mei 2025 menjadi magnet baru bagi warga setiap akhir pekan.

Rangkaian acaranya mencakup senam massal bersama Mbak Novi, hiburan musik dari Sya Music & Friend, hingga penampilan spesial Iva Jenvya dan Dyana Dewi. Panitia juga menyiapkan ratusan doorprize untuk warga yang hadir.

Namun di balik kemeriahan itu, CFD memiliki makna yang lebih dalam bagi Pemerintah Kota Blitar. Bagi Mas Ibin, kegiatan mingguan ini bukan hanya tentang olahraga, tetapi juga tentang menggerakkan ekonomi rakyat.

Ia menjelaskan bahwa sejak CFD dibuka kembali tujuh bulan lalu, kawasan Jalan Merdeka selalu dipenuhi warga dan pedagang. “Sekarang jumlah tenant lebih dari 400. Efek ekonominya luar biasa. Badan sehat, perdagangan juga jalan. Teman-teman UMKM bisa berjualan dengan rapi dan ikut menjaga kebersihan setelah acara,” ungkapnya.

Mas Ibin menilai CFD telah menjadi ruang sosial baru bagi masyarakat kota. Selain menjadi arena olahraga, CFD mendorong aktivitas ekonomi dan memperkuat interaksi sosial antarsesama warga. Ia menekankan, semua pihak punya peran untuk menjaga kebersihan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung.

Mas ibin

Kolaborasi Pemerintah dan Warga

Kepala Dinas Perhubungan Kota Blitar, Juari, menyebut CFD tidak pernah sepi partisipasi. Ia menjelaskan, setiap pekan kegiatan diisi secara bergilir oleh organisasi perangkat daerah (OPD) dan elemen masyarakat. “Sampai akhir tahun ini jadwalnya sudah penuh. Bahkan banyak pihak swasta yang antre untuk ikut berkontribusi memberikan doorprize bagi warga,” ujarnya.

Menurut Juari, antusiasme masyarakat menjadi bukti bahwa CFD telah menjelma menjadi ruang publik yang hidup. Pemerintah hanya memfasilitasi, sementara kreativitas dan semangat datang dari masyarakat sendiri.

Hal senada disampaikan Mas Ibin. Ia menegaskan bahwa CFD merupakan wujud kolaborasi antara pemerintah dan warga kota. “Kami hanya menyediakan ruang dan fasilitas. Siapa pun boleh ikut berpartisipasi, baik lewat kegiatan, panggung hiburan, maupun sponsor. Kalau tidak ada sponsor pun, pemerintah siap menganggarkan. Tapi sejauh ini hampir semua kegiatan didukung oleh sponsor lokal,” katanya.

Baca Juga : Review Film The Black Phone 2: Teror Lama Kembali, Tapi Tak Lagi Mencekam

Mas Ibin menyebut kegiatan seperti Blitar GEMAS bisa terlaksana dengan anggaran yang efisien namun berdampak besar. “Dengan sekitar lima juta rupiah saja, kegiatan bisa meriah dan menghibur masyarakat. Kuncinya gotong royong, melibatkan semua pihak,” ujarnya menambahkan.

Ibin

Babune Masyarakat’, Cermin Kepemimpinan yang Membumi

Tulisan Babune Masyarakat di kaos Mas Ibin bukan sekadar slogan. Ia menyebutnya sebagai pengingat pribadi bahwa jabatan hanyalah sarana untuk berbuat bagi orang banyak. “Kita ini pelayan, bukan tuan. Kalau masyarakat senang, sehat, dan ekonominya bergerak, berarti pemerintah hadir dengan benar,” katanya.

Sikap itu tergambar nyata pagi itu. Usai acara, Mas Ibin tanpa ragu turun langsung membantu petugas kebersihan. Sapu di tangannya menjadi simbol kecil dari cara pandangnya terhadap kepemimpinan: sederhana, melayani, dan penuh ketulusan.

Bagi banyak warga yang menyaksikan, aksi spontan itu menjadi bukti bahwa seorang pemimpin bisa hadir dengan cara yang membumi. “Beliau tidak menjaga jarak, suka menyapa, dan selalu tersenyum saat lewat,” ujar Anisa Bintang, salah satu pedagang makanan di area CFD.

Anisa

Kota yang Bergerak Bersama

Kegiatan Blitar GEMAS dan CFD tidak hanya mencerminkan kota yang sehat, tetapi juga menegaskan arah pembangunan Kota Blitar yang partisipatif. Pemerintah membuka ruang kolaborasi, masyarakat mengisinya dengan kreativitas dan energi sosial.

Mas Ibin menilai pendekatan ini penting untuk menjaga semangat kebersamaan. “Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Kalau warga dilibatkan, hasilnya lebih nyata,” ujarnya.

Saat matahari mulai meninggi dan petugas mulai merapikan peralatan, Mas Ibin masih tampak berbincang santai dengan warga. Di tengah hiruk-pikuk CFD, ia berdiri sebagai simbol pemimpin yang memilih bekerja dengan tangan terbuka, bukan tangan menunjuk.

Sampah

Kaos hitam dengan tulisan “Babune Masyarakat” yang melekat di tubuhnya hari itu menjadi penanda bahwa di Kota Blitar, kepemimpinan bukan tentang kuasa, melainkan tentang pelayanan, ketulusan, dan keberpihakan kepada rakyat.


Topik

Pemerintahan Mas Ibin Wali Kota Blitar CFD Kota Blitar Pemkot Blitar



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Sampang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Sri Kurnia Mahiruni

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan