JATIMTIMES - Sejumlah sumur warga di Kecamatan Sumbermanjing Wetan (Sumawe), Kabupaten Malang turut terdampak material lumpur yang terbawa saat bencana banjir melanda pada Sabtu (20 September 2025). Diperkirakan, proses pembersihan sumur sebagai sumber mata air warga tersebut bakal berlangsung hingga besok, Rabu (24 September 2025).
"Proses pengurasan sumur dan penjernihan sumber air juga menggunakan cairan penjernih dari Dinas Kesehatan (Kabupaten Malang)," terang Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan.
Baca Juga : Marak Dicuri, Pengadaan EWS di Kabupaten Malang Capai Ratusan Juta
Dari pantauan JatimTIMES, proses pembersihan sumur warga tersebut turut melibatkan sejumlah personel gabungan, termasuk dari unsur BPBD dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang. Pembersihan dilakukan dengan cara menyedot habis sumur tercampur material lumpur yang terbawa banjir tersebut dengan menggunakan mesin pompa penyedot air.
Selain memanfaatkan alat penunjang, sejumlah personel gabungan sesekali juga terlihat menguras air bercampur lumpur dari dalam sumur secara manual. Yakni dengan cara menimba sedikit demi sedikit.
Diperkirakan, ada sekitar 200 sumur yang tercemar material lumpur dampak adanya banjir. "Sementara, hingga kemarin (Senin, 22/9/2025) total sudah ada sekitar 22 sumur yang telah selesai dibersihkan," imbuh Sadono.
Sebagaimana diberitakan, bencana banjir di Kecamatan Sumawe tersebut terjadi pada Sabtu (20/9/2025). Merujuk pada pendataan BPBD Kabupaten Malang, sedikitnya ada 2.228 jiwa dari 830 kepala keluarga (KK) yang turut terdampak banjir dan material lumpur.
Ribuan jiwa dari ratusan KK yang terdata terdampak banjir tersebut berada di dua desa. Yakni di Desa Sitiarjo dan Desa Kedungbanteng, Kecamatan Sumawe, Kabupaten Malang.
Tidak ada korban jiwa pada peristiwa bencana banjir tersebut. Penanggulangan pasca bencana termasuk distribusi bantuan logistik hingga pembersihan sumur sampai dengan saat ini dilaporkan masih terus dilangsungkan.
"Selain permukiman jalan dan sumber air, dampak banjir juga turut membawa material ranting pohon dan lumpur. Estimasi luas daerah tergenang banjir kurang lebih 1.494 hektare," terang Sadono.
Baca Juga : Tanah Ambles Akibat Plengsengan Tergerus, Akses Taman Bermain SPS Rosella Batu Terganggu
Pembersihan dampak bencana banjir tersebut turut mengunakan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Malang. Di sisi lain, distribusi bantuan bagi masyarakat terdampak juga terus dilanjutkan pasca sebelumnya turut didistribusikan langsung oleh Bupati Malang HM. Sanusi pada Minggu (21/9/2025).
"Kami masih berkoordinasi secara rutin dengan pemerintah kecamatan dan desa termasuk OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, mengenai proses penanganan bencana," ujar Sadono.
Serangkaian penanggulangan pasca bencana tersebut turut melibatkan sejumlah personel gabungan. Yakni mulai dari unsur BPBD, TNI, Polri, Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Malang, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, pemerintah desa dan kecamatan setempat, Perumda Tirta Kanjuruhan, PMI Kabupaten Malang, sejumlah relawan hingga beragam lapisan masyarakat.
"Penanganan darurat di Desa Sitiarjo akan fokuskan pada pelaksanaan pembersihan sumur warga yang berlangsung mulai Senin (22/9/2025) dan diperkirakan hingga Rabu (24/9/2025)," pungkas Sadono.