Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Pendidikan

Kampus Berintegritas: Unisba Blitar Gaungkan Gerakan Anti Kekerasan dan Narkoba

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : A Yahya

20 - Oct - 2025, 20:14

Placeholder
Wakil Rektor III Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, Dr. Supriyono, M.Ed., bersama peserta Sosialisasi Anti Kekerasan dan Anti Narkoba di Ruang Majapahit, Senin (20/10/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Unisba menciptakan lingkungan kampus yang aman dan berintegritas. (Foto: Aunur Rofiq/JatimTIMES) 

JATIMTIMES – Suasana Ruang Majapahit Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, Senin (20/10/2025), pagi itu terasa hangat dan penuh semangat. Puluhan mahasiswa, dosen, dan pimpinan fakultas memenuhi ruangan, mengikuti kegiatan Sosialisasi Anti Kekerasan dan Anti Narkoba di Lingkungan Kampus. Agenda ini menjadi bukti nyata komitmen Unisba dalam menciptakan kampus yang aman, sehat, dan berintegritas.

Kegiatan yang berlangsung selama dua jam ini dibuka oleh Wakil Rektor III, Dr. Supriyono, M.Ed. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya kampus menjadi ruang belajar yang bebas dari kekerasan dan penyalahgunaan narkoba. Menurutnya, pendidikan tidak hanya berkaitan dengan capaian akademik, tetapi juga pembentukan karakter dan tanggung jawab sosial.

Baca Juga : Mas Ibin dan Kaos Babune Masyarakat, Pengamat: Inilah Leadership by Example

“Kampus harus menjadi ruang aman bagi siapa pun untuk belajar dan berkembang. Tidak boleh ada kekerasan, perundungan, apalagi penyalahgunaan narkoba,” ujarnya saat membuka kegiatan sosialisasi.

Menurutnya, Unisba Blitar telah membentuk Satgas PPATK (Pencegahan dan Penanganan Anti Kekerasan dan Narkoba) sebagai langkah nyata dalam mencegah dan menindak potensi pelanggaran di lingkungan kampus. Satgas ini, kata Supriyono, bekerja di bawah koordinasi rektor dan melibatkan perwakilan dari tingkat universitas hingga program studi.

“Satgas ini bertugas menangani persoalan yang berhubungan dengan kekerasan fisik, kekerasan seksual, perundungan, maupun penyalahgunaan narkoba. Setiap laporan yang masuk akan kami tindaklanjuti secara cepat dan profesional,” jelasnya.

Supriyono menambahkan, penanganan kasus di kampus dilakukan berdasarkan dua pendekatan: pembinaan bagi pelanggaran kode etik dan tindakan hukum bila mengandung unsur pidana. “Selama ini belum ada laporan yang mengarah ke ranah kriminal, dan kita berharap situasi ini bisa terus terjaga,” ujarnya menekankan.

Lebih jauh, ia menilai pentingnya pencegahan sebagai langkah utama. Karenanya, Unisba juga mengintegrasikan nilai-nilai antikekerasan dan antinarkoba ke dalam kegiatan akademik, kemahasiswaan, dan pengabdian masyarakat. Salah satu program yang tengah disiapkan, kata Supriyono, adalah kegiatan edukasi ke sekolah-sekolah di sekitar Blitar untuk membantu siswa memahami bahaya bullying dan penyalahgunaan narkoba sejak dini.

“Kita tidak hanya fokus di dalam kampus, tapi juga ingin berkontribusi bagi masyarakat. Melalui pengabdian dosen dan mahasiswa, kita dorong kesadaran bersama agar budaya kekerasan tidak tumbuh di mana pun,” ujarnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran rektorat, para dekan, dosen, serta mahasiswa dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Fakultas Hukum (FH). Para peserta tampak antusias mengikuti sesi diskusi yang interaktif. Mereka diajak memahami bentuk-bentuk kekerasan, mekanisme pelaporan, serta peran aktif setiap individu dalam menjaga lingkungan kampus yang kondusif.

Baca Juga : Hari Santri 2025: Sejarah, Tema dan Link Logo Resminya

Menurut Dr. Supriyono, sosialisasi ini bukan kegiatan seremonial semata, melainkan bagian dari budaya baru yang sedang dibangun Unisba: budaya saling menghormati, peduli, dan bertanggung jawab. Ia berharap, melalui kegiatan ini, setiap warga kampus memahami bahwa pencegahan kekerasan dan narkoba adalah tanggung jawab bersama.

“Kita tidak ingin mendengar ada kasus fatal di kampus, baik yang bersifat fisik maupun psikologis. Karena itu, kita membangun sistem pencegahan yang kuat, cepat, dan berpihak pada korban,” tegasnya.

Unisba

Dalam konteks yang lebih luas, langkah Unisba Blitar ini sejalan dengan kebijakan nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang mendorong perguruan tinggi menciptakan lingkungan bebas kekerasan dan penyalahgunaan narkoba.

Melalui semangat “Kampus Berintegritas, Tanpa Kekerasan dan Narkoba,” Unisba Blitar menegaskan perannya bukan hanya sebagai lembaga akademik, tetapi juga pusat pembentukan karakter dan moral generasi muda. Kampus ini berkomitmen melahirkan lulusan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara moral dan siap menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.

Sebagaimana dituturkan Dr. Supriyono di akhir acara, “Integritas kampus dimulai dari integritas warganya. Ketika mahasiswa dan dosen berani menolak kekerasan dan narkoba, maka Unisba Blitar telah melangkah lebih jauh menuju kampus yang beradab.”


Topik

Pendidikan unisba unisba blitar supriyono



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Sampang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

A Yahya

Pendidikan

Artikel terkait di Pendidikan