Jatim Times Network Logo
Poling Pilkada 2024 Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Poling Pilkada 2024
Peristiwa

Panas Ekstrem Masih Landa RI, Ini Prakiraan Cuaca BMKG hingga 23 Oktober 

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

17 - Oct - 2025, 16:02

Placeholder
Ilustrasi cuaca panas ekstrem. (Foto: Shutterstock)

JATIMTIMES - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai kondisi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan, 17-23 Oktober 2025. Meski udara panas masih terasa menyengat di banyak wilayah, potensi hujan deras disertai kilat dan angin kencang juga mulai meningkat seiring masa peralihan musim.

BMKG mencatat, suhu udara di beberapa daerah Indonesia masih berada pada level tinggi akibat kombinasi faktor gerak semu matahari dan pengaruh Monsun Australia. Saat ini, posisi matahari berada sedikit di selatan ekuator sehingga wilayah tengah dan selatan Indonesia menerima pemanasan yang lebih intens.

Baca Juga : Pengajuan Izin Pendiriannya Terus Bertambah, Disperindag Proyeksikan Akhir 2025 Ada 119 IHT

“Beberapa lokasi mencatat suhu maksimum hingga 38 derajat Celcius,” tulis BMKG dalam rilis resminya, dikutip Jumat (17/10/2025).

Wilayah yang tercatat paling panas di antaranya Karanganyar, Jawa Tengah (38,2°C), Majalengka, Jawa Barat (37,6°C), Boven Digoel, Papua (37,3°C), dan Surabaya, Jawa Timur (37,0°C).

Meski cuaca cerah mendominasi sejak pagi hingga siang hari, BMKG mengingatkan bahwa potensi hujan dengan intensitas lebat masih bisa muncul pada sore hingga malam hari. Terutama akibat aktivitas konvektif lokal atau pembentukan awan hujan secara mendadak.

Beberapa daerah seperti Belawan dan Deli Serdang (Sumatera Utara) serta Kapuas Hulu (Kalimantan Barat) bahkan mencatat curah hujan tinggi, masing-masing mencapai 117,6 mm/hari, 110,4 mm/hari, dan 88,4 mm/hari.

Meski masih panas, peluang turunnya hujan lokal di sejumlah wilayah tetap terbuka. BMKG menyebut, hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi di sebagian wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Maluku, hingga Papua.

Selain itu, sirkulasi siklonik terpantau di barat Sumatra dan Laut Natuna. Kondisi ini membentuk area konvergensi dan konfluensi yang bisa memicu pembentukan awan hujan. BMKG juga memantau Bibit Siklon Tropis 96W yang berada di Samudra Pasifik timur Filipina, meski peluang berkembang menjadi siklon tropis masih tergolong rendah.

Faktor atmosfer lain seperti Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin turut memperkuat potensi terbentuknya awan konvektif di beberapa wilayah, meningkatkan peluang hujan pada sore hingga malam hari.

Dengan kondisi atmosfer yang masih labil, BMKG mengimbau masyarakat agar tidak menganggap remeh cuaca panas yang berpotensi berubah cepat menjadi hujan deras disertai petir.

“Masyarakat disarankan untuk menghindari paparan langsung sinar matahari terlalu lama, menjaga asupan cairan tubuh, dan memakai pelindung diri seperti topi, payung, atau tabir surya,” tulis BMKG.

Di sisi lain, BMKG juga mengingatkan potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, dan tanah longsor akibat hujan deras di beberapa wilayah.

Baca Juga : Psikologi UIN Malang Mengabdi: Goes to Pesantren, Tebar Energi Bahagia dan Jiwa Sehat di Kalangan Santri

Pada skala global, indeks Dipole Mode (DMI) kini berada pada nilai negatif (-1,39). Kondisi ini menandakan meningkatnya suplai uap air dari Samudra Hindia ke Indonesia bagian barat, yang berpotensi memicu pertumbuhan awan hujan.

Aktivitas Gelombang Rossby diprediksi aktif di wilayah Laut Andaman, Bali, NTB, NTT, Laut Flores, dan Laut Arafura, sementara Gelombang Kelvin bergerak di Aceh, Sumatera Utara, Selat Malaka, Laut Natuna Utara, dan Kalimantan Utara.

Bibit Siklon Tropis 96W di Samudra Pasifik timur Filipina juga terpantau dengan kecepatan angin maksimum 15-20 knot dan tekanan minimum 1007 hPa. Sementara sirkulasi siklonik diperkirakan muncul di perairan barat Aceh, Samudra Hindia barat Sumatera, dan Laut Natuna Utara.

“Fenomena atmosfer ini akan meningkatkan pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah konvergensi dan konfluensi,” ujar BMKG.

Periode 17-19 Oktober 2025, cuaca umumnya berawan hingga hujan ringan. Namun, BMKG mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat di Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara, Kalimantan, Maluku, dan Papua.

Daerah dengan status siaga hujan lebat-sangat lebat antara lain, Sumatera Utara, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat dan Papua Tengah. Sedangkan wilayah berpotensi angin kencang meliputi Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Papua Selatan.

Periode 19-23 Oktober 2025, hujan sedang hingga lebat juga berpotensi terjadi di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Barat. Sementara angin kencang diperkirakan melanda Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, Lampung, NTT, dan Papua Selatan.

Tips Hadapi Cuaca Panas dan Ekstrem

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem, termasuk kilat, petir, dan angin kencang. Beberapa imbauan penting dari BMKG antara lain:
• Hindari aktivitas di ruang terbuka saat hujan petir.
• Menjauhi pohon, baliho, atau bangunan tua saat hujan disertai angin kencang.
• Gunakan tabir surya dan cukupi cairan tubuh untuk mencegah dehidrasi akibat cuaca terik.
• Pastikan saluran air bersih dan tidak tersumbat untuk mencegah banjir atau genangan.
• Pantau informasi prakiraan cuaca resmi melalui situs bmkg.go.id, aplikasi InfoBMKG, dan akun media sosial @infoBMKG.


Topik

Peristiwa Panas ekstrem cuaca BMKG prakiraan cuaca



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Sampang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy

Peristiwa

Artikel terkait di Peristiwa