JATIMTIMES - Hujan deras yang mengguyur sejak Selasa malam (9/9/2025) menyebabkan banjir besar di sejumlah wilayah Denpasar, Bali, pada Rabu pagi (10/9/2025). Banjir ini membuat akses jalan utama Denpasar–Gianyar lumpuh total dan menelan korban jiwa.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, I Nyoman Sidakarya, menyebut ada 9 orang terseret arus banjir di Kota Denpasar dan Kabupaten Jembrana. “Tujuh orang di seputaran Denpasar, dua orang di Jembrana,” ujarnya, Rabu (10/9/2025) sore.
Baca Juga : Modus Donasi, WN Pakistan Diringkus Imigrasi Blitar dan Terancam Deportasi
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi mengonfirmasi adanya korban tewas. “Sejauh ini dua orang dilaporkan meninggal dunia,” katanya.
Identitas Korban Tewas
1. N (48), perempuan asal Lombok Barat, NTB, yang tinggal di Jalan Sulawesi, Desa Dauh Puri Kangin, Kecamatan Denpasar Barat. Korban ditemukan di DAM Tanah Kilap, Kecamatan Denpasar Selatan.
2. K (56), ibu rumah tangga asal Banjar Tengah Serangan, Denpasar. Ia ditemukan meninggal dunia di aliran Sungai Taman Pancing, Denpasar Selatan.
Selain itu, seorang korban tanpa identitas (Mrs X) juga ditemukan hanyut di Sungai Taman Pancing Timur, Kecamatan Denpasar Selatan. Jenazahnya dibawa ke RSUP Prof. Ngoerah, Denpasar.
“Diduga korban meninggal dunia karena terbawa arus deras sungai,” tambah Sukadi.
Adapun lima orang lainnya berhasil ditemukan selamat, sementara delapan orang masih dinyatakan hilang.
Peringatan BMKG: Waspada Hujan Lebat 9–15 September 2025
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi peningkatan curah hujan pada periode 9–15 September 2025. Wilayah yang berpotensi terdampak meliputi sebagian besar Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara.
Fenomena ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
• Dipole Mode Index (DMI) negatif, yang meningkatkan aktivitas konvektif di Indonesia bagian barat.
• Gelombang atmosfer Rossby, Kelvin, dan Madden Julian Oscillation (MJO) yang masih aktif.
• Sirkulasi siklonik di Samudra Hindia barat Sumatra dan Selat Makassar, memicu konvergensi dan konfluensi angin.
• Nilai Outgoing Longwave Radiation (OLR) negatif, menandakan pertumbuhan awan hujan masif.
“Berdasarkan kondisi ini, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, tanah longsor, genangan air, serta gangguan transportasi,” tulis BMKG dalam keterangan resminya, Rabu (10/9/2025).
Daerah Siaga Hujan Lebat Periode 9–11 September 2025
Daerah dengan potensi hujan sedang–lebat:
- Aceh
- Sumatra Utara
- Kepulauan Bangka Belitung
- Bengkulu
- Lampung
- Jawa Barat
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Kalimantan Barat
- Sulawesi Barat
- Maluku Utara
- Maluku
-,Papua Barat Daya
- Papua Pegunungan
Angin kencang berpotensi di: Jawa Barat.
Periode 12–15 September 2025
Daerah dengan potensi hujan sedang–lebat:
- Aceh
- Sumatra Utara
- Sumatra Barat
- Kepulauan Bangka Belitung
- Bengkulu
- Kalimantan Barat
-,Kalimantan Tengah
- Kalimantan Timur
- Sulawesi Utara
- Sulawesi Barat
- Papua Tengah
- Papua Pegunungan
- Papua Selatan
Angin kencang masih berpotensi di: Jawa Barat.
Imbauan BMKG untuk Masyarakat
BMKG mengingatkan masyarakat agar:
• Memastikan saluran drainase tidak tersumbat.
• Memantau informasi cuaca resmi dari BMKG.
• Menyesuaikan aktivitas harian dengan prakiraan cuaca.
• Nelayan dan pelaku usaha kelautan agar memperhatikan potensi gelombang tinggi serta angin kencang di perairan.
Dengan adanya banjir besar di Bali dan peringatan cuaca ekstrem ini, BMKG menekankan pentingnya mitigasi dini untuk mengurangi dampak bencana hidrometeorologi.