Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Dalam Kitab-Kitab Islam dan Hadis, Naga Itu Makhluk Nyata

Penulis : Desi Kris - Editor : Yunan Helmy

30 - Aug - 2021, 11:32

Placeholder
Ilustrasi (Foto: Realm of History)

JATIMTIMES -  Apa yang Anda bayangkan ketika mendengar kata naga? Mungkin pikiran Anda melayang ke legenda ular besar di tengah-tengah masyarakat Tiongkok.

Selama ini naga dianggap hanyalah mitos. Namun, dalam dunia Islam, ternyata kisah naga pernah ditulis oleh seorang ulama besar bernama Zakariya al-Qazwini dalam kitabnya berjudul Aja'ib al-Makhluqat wa Ghara'ib al-Mawjudat.

Baca Juga : Siapkan Dirimu, Bahasa Ini yang Dipakai Malaikat saat Bertanya di Alam Kubur

Dilansir melalui tayangan YouTube channel Hastag TV, dikisahkan peristiwa mimpi Malik bin Binar tentang sosok naga. 

Beberapa hadis Rasulullah SAW juga menceritakan adanya naga. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan  Ali Imam Muhammad bin Isatirmihi, Rasulullah berkata: "Allah SWT akan mengutus kepada orang kafir di alam akhir 99 ekor naga."

Diceritakan bahwa  orang-orang kafir akan dicakar dan digigit oleh naga tersebut.  Dalam kitab tersebut terdapat bab khusus tentang naga, bahkan dijelaskan fisiknya. 

Menurut Zakariya, naga itu ada.  Naga dipercaya hampir seluruh agama dan di seluruh negeri. Selain itu, naga dianggap sebagai mitos, mitologi. 

Namun, di beberapa kitab para ulama, naga itu hewan yang pernah ada dan hidup di bumi. Fisiknya pun diceritakan secara rinci oleh Zakariya, yakni naga merupakan sejenis ular alhayat dan besar. 

Naga memiliki taring dan biji matanya merah. Kakinya seperti elang dan bulunya semacam kumis tipis. 

Naga suka sekali memangsa hewan yang ada di lautan dan daratan. Dalam riwayat lain, nabi mengatakan, jika naga meniup, maka sekali tiupan akan menghancurkan seluruh tumbuh-tumbuhan dan tidak akan pernah tumbuh lagi tumbuhan tersebut. 

Hal itu bisa diartikan jika tiupan naga memiliki material api atau panas. Hal itu disebut dalam Kitab Ajaibul Makhluqat.

Ada pula kitab zoologi yang merupakan ilmu yang membahas hewan-hewan yang berjudul Hayatul Hayawan Kubroh karya Kamaluddin Ad Damiri. Dalam kitab tersebut dijelaskan  adanya naga. 

Baca Juga : 70 Ribu Malaikat Ikut Mendoakan jika Baca Salah Satu Surat dalam Al-Quran Ini, Apa Itu?

Bahkan, naga disebut sudah ada di zaman Zulkarnain. Di Surat Al-Kahfi ada ayat yang menceritakan Zulkarnain melunakkan atau meleburkan besi atau timah menjadi cair untuk menutup Yakjuj dan Makjuj. Dikatakan bahwa pembakaran atau pencarian besi itu dilakukan dengan kobaran api oleh naga. 

Di kitab itu pula diceritakan pada zaman Nabi Musa juga pernah muncul naga.  Dikisahkan,  naga itu dibunuh dengan tongkat yang dimilikinya. 

Kala itu, saat Nabi Musa menggembala kambing, rumput-rumput terbakar.  Kemudian, ia mencari rumput lain dan ditemukannya meski hanya tersisa sedikit. 

Lalu ditinggalah kambing-kambing itu oleh Musa tidur. Saat Musa tidur, tiba-tiba naga itu datang dan membakar rumput-rumput yang ada. Tongkat  Musa pun secara otomatis  melindunginya. 

Hingga akhirnya terjadilah duel dan naga itu mati. Saat naga itu mati, Nabi Musa bangun dari tidurnya.  Dan dilihatnya naga itu sudah mati.

Dalam riwayat tersebut naga memiliki badan panjang dan sisiknya seperti ikan.  Naga itu disebut sebagai naga terakhir yang mati. Punahnya naga di zaman Nabi Musa. 

Di riwayat lain, naga merusak bumi dan Allah memerintahkan malaikat membawa naga untuk dilempar ke lautan terdalam. Di dalam laut, naga juga merusak laut dan memangsa ikan-ikan sehingga akhirnya Allah memerintahkan malaikat untuk membantai naga itu.


Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Sampang Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Desi Kris

Editor

Yunan Helmy