BLITARTIMES - Nasib tragis dialami seorang kenek di Kabupaten Blitar. Dilaporkan seorang kenek truk bernama Hariono (30) tewas setelah terlindas truk Fuso. Kejadian nahas ini dilaporkan terjadi di Jalan Umum Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari, Sabtu (8/5/2021).
Informasi yang dihimpun dari kepolisian, kejadian bermula saat kendaraan Mitsubishi Fuso 220 PS dengan nomor polisi AG 8680 AI berangkat dari Kediri menuju Desa Sumberagung, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, untuk mengambil pupuk organik. Selanjutnya truk yang dikemudikan Budi Santoso (47) itu menunggu antrian muatan bersama korban Hariono (30).
Baca Juga : Tiga Kendaraan ‘Peserta Parade’ Sound System Jelang Sahur Diamankan Polisi
“Saat menunggu antrian muatan, korban dan pengemudi beristirahat makan bersama. Mereka menggelar tikar di depan truk. Setelah selesai makan, pengemudi kembali ke dalam kendaraan untuk istirahat tidur. Sementara korban tertidur di tikar depan truk, tanpa diketahui oleh pengemudi," ungkap Kapolsek Gandusari AKP Tri Wahyudi.
Setelah beberapa saat tertidur, pengemudi terbangun karena giliran truk antrean masuk mengisi muatan. Tanpa mengecek keberadaan korban, pengemudi langsung menyalakan mesin dan tancap gas menjalankan Fuso. Sopir tidak menyadari dan tidak mengetahui korban sedang tertidur di tikar depan truk.
“Pengemudi baru tersadar saat kendaraan berjalan sekitar 10 meter. Dia sadar setelah truknya melindas sesuatu. Dia turun dan melihat ke bawah kendaraan. Saat itulah dia baru sadar telah melindas temannya sendiri,” tukasnya.
Kejadian ini kemudian dilaporkan kepada perangkat desa Sumberagung diteruskan ke Polsek Gandusari.
Baca Juga : Kisah Pilu Nenek 100 Tahun, Tinggal di Rumah yang Bau Menyengat dan Sempit
Dengan adanya kejadian itu kepala desa Sumberagung melaporkan ke Polsek Gandusari. Petugas yang tiba di lokasi kemudian mengevakusi korban ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi. Sedangkan pengemudi dan truk fuso dibawa ke Mapolres Blitar untuk dimintai keterangan.
“Kasus sudah dilaporkan ke kepolisian. Saat ini dalam penanganan Unit Laka Lantas Polres Blitar,” pungkas Wahyudi.