Pemerintah Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, Melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) terus berupaya memaksimalkan penggunaan e-Retribusi. Hal itu, untuk meningkatkan pendapatan.
Bupati Bondowoso KH Salwa Arifin melalui Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat, mengatakan, upaya Diskoperindag yang bersinergi dengan perbankan, adalah langkah tepat dalam upaya pembayaran retribusi pasar secara elektronik.
Menurutnya, hal ini menjadi contoh bagi perbankan lainnya di Bondowoso yang selama ini hanya melirik pengusaha-pengusaha besar.
“Pasar merupakan potensi besar untuk peningkatan PAD Bondowoso. Kami mengajak instansi terkait terutama Diskoperindag untuk meningkatkan intensifikasi dan ekstensifikasi retribusi. Namun harus diperhitungkan besaran retribusi tersebut agar pedagang tidak terbebani,” paparnya.
Pihaknya juga meminta untuk membuat sistem pengendalian dan pengawasan yang sederhana tapi sistematis serta mudah dioperasikan oleh petugas retribusi.
Dia juga mewanti-wanti agar para petugas retribusi untuk tidak "nakal ", karena jika hal itu terjadi maka akan terjadi kebocoran.
" Evaluasi hal-hal yang menghambat kinerja penerimaan retribusi serta lakukan langkah yang tepat. Sehingga kita bisa mengubah masalah menjadi peluang," imbuhnya, saat sambutan Proyek Percontohan Penerapan QRIS (Quick Response Indonesia Standart) Untuk E-Retribusi Pasar, di pendopo Bupati.
Sementara Kadiskoperindag, Sigit Purnomo mengatakan, meskipun target retribusi pada 2019 terlampaui, namun Diskoperindag tetap berupaya mengoptimalkan penerimaan PAD dari retribusi pasar.
Sebab kata dia, saat ini masih banyak potensi sumber daya pendapatan pasar daerah yang belum digali.
Menurutnya, ada 16 pasar dan jumlah pedagang 5.147 orang. Target penerimaan retribusi pasar pada tahun 2019 sebesar Rp.1,1 Miliar.
“Dari target tersebut, terealisasi 117 persen yaitu sebesar Rp.1,3 Miliar lebih atau melampaui target sebesar Rp. 200 juta lebih," jelasnya, Kamis (13/2/2020).
Melalui e-Retribusi, akan memudahkan pedagang untuk membayar sekaligus meningkatkan efisiensi dalam penarikan retribusi pasar. “Dalam penerapan pembayaran secara digital, program ini akan meningkatkan penerimaan PAD yang akan memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan Bondowoso,” terbangnya.