Mengurai Doa Kebaikan Dunia Akhirat yang Paling Sering Diamalkan Nabi
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Nurlayla Ratri
18 - Dec - 2025, 11:53
JATIMTIMES - Doa kebaikan dunia akhirat menjadi salah satu permohonan yang paling sering dipanjatkan umat Islam karena merangkum kebutuhan hidup secara menyeluruh. Doa ini tidak hanya berbicara tentang harapan hidup yang baik di dunia, tetapi juga keselamatan dan kebahagiaan di kehidupan setelah kematian, sebagaimana diajarkan langsung dalam Al-Qur’an dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Allah SWT mengabadikan doa tersebut dalam Surah Al-Baqarah ayat 201. Dalam ayat itu disebutkan, “Wa minhum may yaqulu rabbana atina fid-dun-ya ḥasanataw wa fil-akhirati ḥasanataw wa qina ‘ażaban-nar,” yang artinya, “Di antara mereka ada yang berdoa, ‘Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari azab neraka.’” Ayat ini menegaskan bahwa Islam memandang kehidupan dunia dan akhirat sebagai satu kesatuan yang tidak boleh dipisahkan.
Baca Juga : Harga Tiket Piala Dunia 2026 Lebih Terjangkau, FIFA Rilis Tiket Khusus Mulai Rp900 Ribuan
Prinsip tersebut tercermin jelas dalam kebiasaan Rasulullah SAW. Dari Anas RA diriwayatkan bahwa doa yang paling sering dibaca oleh Nabi Muhammad SAW adalah, “Allahumma atina fid-dunya ḥasanah, wa fil-akhirati ḥasanah, wa qina ‘azaban-nar,” yang berarti, “Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari siksa neraka.” Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim, menunjukkan kedudukan doa tersebut sebagai permohonan utama dalam kehidupan seorang Muslim.
Sejumlah ulama dan penulis kitab doa menjelaskan bahwa permohonan kebaikan dunia dan akhirat memiliki cakupan makna yang luas. Kebaikan dunia mencakup kesehatan, rezeki yang halal, ketenangan hidup, serta ilmu yang bermanfaat. Sementara kebaikan akhirat meliputi ampunan dosa, keselamatan dari azab Allah SWT, dan harapan untuk dimasukkan ke dalam surga-Nya.
Selain doa tersebut, Rasulullah SAW juga mengajarkan doa lain yang menegaskan keseimbangan hidup seorang Muslim. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW berdoa, “Allahumma aslih li dini alladzi huwa ‘iṣmatu amri, wa aṣliḥ li dunyayallati fiha ma‘asyi, wa aṣliḥ li akhiratillati ilai-ha ma‘adi, waj‘alil ḥayata ziyadatan li fi kulli khair, waj‘alil mauta rahatan li min kulli syarr".
Doa ini memiliki arti, “Ya Allah, perbaikilah agamaku yang menjadi penjaga urusanku, perbaikilah duniaku yang menjadi tempat kehidupanku, perbaikilah akhiratku yang menjadi tempat kembaliku, jadikanlah hidup sebagai tambahan kebaikan bagiku, dan jadikanlah kematian sebagai ketenangan dari segala keburukan.” Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Baca Juga : Ultah Sederhana Wali Kota Malang: Penuhi Nadzar Almarhum Istri, Berbagi Bahagia Bersama Anak Yatim Piatu
Doa-doa tersebut menunjukkan bahwa kebahagiaan dalam Islam tidak diukur hanya dari keberhasilan duniawi, tetapi juga dari kesiapan menghadapi kehidupan akhirat. Rasulullah SAW sendiri dikenal konsisten mengamalkan doa-doa ini, baik di dalam salat maupun di luar salat, sebagai bentuk pengajaran langsung kepada umatnya.
Dengan membiasakan doa kebaikan dunia dan akhirat, seorang Muslim diajak untuk hidup secara seimbang, bekerja dan berikhtiar di dunia tanpa melupakan orientasi akhirat. Doa ini menjadi pengingat bahwa hidup bukan sekadar tentang hari ini, tetapi juga tentang tujuan akhir yang akan dipertanggungjawabkan kelak.
