DLH Siapkan Penghijauan Besar di Koridor Suhat, Penanaman Menunggu Proyek Drainase Rampung

Reporter

Hendra Saputra

08 - Dec - 2025, 07:37

Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang. (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Upaya mempercantik kawasan Soekarno-Hatta Kota Malang segera dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Namun langkah penghijauan tersebut masih menunggu tuntasnya proyek drainase yang saat ini dikebut di sepanjang koridor Suhat.

Plh Kepala DLH Kota Malang, Gamaliel Raymond Hatigoran Matondang menyampaikan bahwa program penghijauan wajib dilakukan untuk menanggulangi dampak pekerjaan drainase, utamanya pada pepohonan yang terdampak.

Baca Juga : Proyek Drainase Suhat Kurang 20 Persen, Kebut Pekerjaan Demi Atasi Genangan

"Sejumlah pohon mengalami pemotongan akar imbas pekerjaan tersebut. Karena itu, diperlukan pengecekan lanjutan untuk memastikan tingkat keamanannya," kata Raymond. 

DLH telah berkoordinasi dengan tim ahli serta Bidang Ruang Terbuka Hijau untuk melakukan asesmen langsung di lapangan. Sebagai langkah awal, perempesan dahan dilakukan bertahap guna menjaga stabilitas pohon.

"Pohon Palem Raja yang akarnya terpotong tidak lebih dari 10 persen masih dianggap aman. Tetapi jika akar terpotong lebih dari 30 persen, langkah awal tetap perempesan. Kalau setelah perempesan masih dinilai tidak memungkinkan, akan dilakukan penebangan," ungkapnya.

Sementara itu, konsep penghijauan menunggu rekomendasi teknis dari Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur yang akan menentukan jenis tanaman paling sesuai untuk kondisi jalur Suhat. Raymond mencontohkan minimnya ruang tanam di beberapa titik.

"Contohnya di depan Polinema, jarak antara pagar dan drainase hanya 30–40 cm, jadi tidak memungkinkan ditanami pohon. Yang mungkin adalah tanaman hias dalam pot-pot besar," terangnya.

DLH juga menyerap aspirasi warga mengenai penanaman jenis pohon yang seragam dan menyesuaikannya dengan karakter tiap tanaman. Beberapa spesies seperti mahoni masih bisa tumbuh kembali meski dipotong pendek, sementara palem raja dipastikan tidak dapat hidup bila ditebang total.

Untuk mendukung rencana penghijauan, DLH menyiapkan stok bibit yang berasal dari beberapa sumber. Total tersedia 1.000 bibit dari Polinema, 147 bibit dari DLH Kota Malang dan 147 bibit dari Pemprov Jawa Timur.

Baca Juga : Berapa Kenaikan UMP 2026? Ini Simulasi UMK Jatim 2026 Lengkap dengan Perbandingannya di 2025

“Kalau kami diminta untuk penanaman di Suhat, kami siap. Kalau nantinya diputuskan Tabebuya yang harus ditanam, DLH siap menyediakan berapa pun kebutuhan bibitnya," jelas Raymond.

Bibit-bibit tersebut merupakan bagian dari kewajiban penggantian pohon sesuai Perda 2004 yang mengatur jumlah bibit substitusi berdasarkan diameter pohon. Pohon berdiameter 10–30 cm wajib diganti 50 bibit, diameter 30–50 cm diganti 75 bibit, dan diameter lebih dari 50 cm dapat mencapai 100 bibit atau lebih.

Raymond menegaskan seluruh bibit tahap penggantian, baik dari DLH maupun Pemprov Jawa Timur, telah siap. Namun proses penanaman baru bisa dilakukan setelah seluruh keputusan teknis dari SDA Jatim ditetapkan.

"Penanaman akan dilakukan setelah seluruh penilaian dan arahan teknis diputuskan. Semua harus menyesuaikan lokasi dan kondisi ruang tanam," tutupnya.