Malang Raya Satukan Pengelolaan Sampah, Pasok PSEL Supit Urang Butuh 1.000 Ton per Hari

Reporter

Riski Wijaya

Editor

Yunan Helmy

01 - Dec - 2025, 07:49

Penandatanganan kerja samaa antar daerah di Malang Raya. (Foto: Istimewa).

JATIMTIMES - Upaya mengurai persoalan sampah di Malang Raya memasuki babak baru. Tiga pemerintah daerah, Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, bersepakat memperkuat pengelolaan sampah secara terpadu.

Langkah ini diambil karena persoalan sampah dinilai tak mungkin ditangani secara parsial hanya berdasarkan batas administrasi.Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso menegaskan bahwa perilaku masyarakat sendiri telah membuktikan pentingnya kolaborasi lintas wilayah.

Baca Juga : Wiwin Sumrambah Ungkap Jurus Pemberdayaan Petambak Garam-Ikan lewat Aturan Baru

“Warga Malang Raya itu sering tidak melihat batas administratif. Mereka membuang sampah di TPS terdekat, meskipun berada di wilayah kota atau kabupaten lain. TPS Kota Malang pun sering dipakai warga Kabupaten Malang. Demikian pula sebaliknya,” ujarnya, Senin (1/12/2025).

Melihat realitas tersebut, tiga kepala daerah di Malang Raya menyampaikan komitmennya untuk membangun sinergi agar pengelolaan sampah lebih efisien dan berkelanjutan.

Salah satu agenda besar yang sedang disiapkan adalah penerapan waste to energy (WTE) atau pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) di TPA Supit Urang. Proyek ini disebut akan menjadi tonggak penting pengelolaan sampah modern di Malang Raya.

“PSEL membutuhkan pasokan sampah yang besar, minimal 1.000 ton per hari. Padahal, produksi sampah Kota Malang saat ini masih sekitar 700 hingga 750 ton per hari,” jelas Erik.

Karena itu, Kota Malang membutuhkan suplai tambahan dari Kabupaten Malang dan Kota Batu agar proyek PSEL berjalan optimal.

Baca Juga : Membedah Strategi Fiskal Surabaya 2026: Dari Optimalisasi PAD hingga Investasi Infrastruktur

Sinergi regional dinilai menjadi kunci agar TPA Supit Urang berfungsi sebagai pusat pengolahan sampah terpadu yang menguntungkan dan menghasilkan energi listrik.

“Kolaborasi ini penting. Sampah yang menjadi problem Kota Batu dan Kabupaten Malang bisa disinergikan dengan TPA regional, sehingga pengelolaannya benar-benar maksimal,” pungkas Erik.