Menteri PKP Maruar Sirait Tantang Bank Beri Kredit Murah Demi 3 Juta Rumah Subsidi

Reporter

Hendra Saputra

18 - Oct - 2025, 12:00

Menteri PKP RI, Maruar Sirait di Kota Malang dalam acara sosialisasi bertajuk Percepatan Capaian Program Rumah Rakyat dan Pembiayaan Mikro Perumahan Melawan Rentenir. (foto: Hendra Saputra/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Pemerintah pusat semakin serius dalam upaya menyelesaikan krisis perumahan nasional. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI, Maruar Sirait, secara tegas menantang lembaga perbankan untuk tampil berani melawan praktik rentenir yang selama ini mencekik rakyat kecil, khususnya dalam pembiayaan rumah.

Dalam acara sosialisasi bertajuk "Percepatan Capaian Program Rumah Rakyat dan Pembiayaan Mikro Perumahan Melawan Rentenir", yang digelar di Kota Malang pada Jumat (17/10/2025), Maruar mengajak semua pihak khususnya sektor perbankan untuk bersinergi menghadirkan kredit rumah murah yang ramah rakyat.

Baca Juga : Anggota DPR RI Sonny T Danaparamita Salurkan 15 Unit Mesin Tempel pada Nelayan Banyuwangi

“Masak negara kalah sama tengkulak dan rentenir? Buat dong program-program penawaran yang mudah, cepat, dan murah untuk rakyat,” tantang Maruar di hadapan peserta sosialisasi yang terdiri dari perbankan, asosiasi pengembang, developer, UMKM, kontraktor hingga penyedia toko bangunan.

Menteri Maruar menyebut bahwa program unggulan 3 juta rumah subsidi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto adalah bukti nyata bahwa negara hadir untuk rakyat. Bukan hanya itu, pemerintah juga telah memberikan kemudahan luar biasa dalam proses kepemilikan rumah subsidi.

“Untuk rumah subsidi, BPHTB sudah gratis, PPG gratis, bahkan bunga kreditnya tak dinaikkan. Ini langkah berani dan belum pernah ada sebelumnya,” tambahnya.

Maruar Sirait menekankan bahwa bank tidak boleh hanya menjadi institusi yang menunggu bola. Dalam kondisi ekonomi yang menantang, perbankan harus turut aktif menjadi solusi, bukan sekadar penonton.

“Kalau hanya diam, rakyat kita akan terus jadi korban rentenir. Maka, bank harus berani hadir ke tengah-tengah masyarakat, apalagi pemerintah sudah membuka jalan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan,” tegasnya.

Mendukung seruan Menteri PKP, Ketua Umum DPP Apersi (Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia), Junaidi Abdilah, menegaskan komitmen penuh dari para pengembang. Menurutnya, meski target 3 juta rumah belum sepenuhnya rampung di tahun pertama, namun arah dan kebijakan pemerintah sudah sangat tepat.

Baca Juga : KUR Perumahan Jadi Angin Segar bagi Pengembang, Pemerintah Genjot Target 3 Juta Rumah Nasional

“Ini baru permulaan, tapi langkahnya sudah on the track. Kami dari Apersi siap membantu percepatannya,” ujar Junaidi.

Tak hanya membangun rumah, program ini juga diharapkan memberi efek domino bagi perekonomian, terutama di daerah. 

Diketahui, pemerintah telah mengucurkan dana mencapai Rp 130 triliun untuk mendukung pembiayaan sektor perumahan rakyat melalui skema KUR. Angka ini mencerminkan keseriusan negara dalam menghadirkan hunian layak, sekaligus memperkuat sektor ekonomi kerakyatan.