Operasi Bibir Sumbing dan Celah Langit Gratis di RSI Unisma Jadi Harapan Baru, Begini Testimoni Pasien
Reporter
Anggara Sudiongko
Editor
Nurlayla Ratri
27 - Sep - 2025, 06:19
JATIMTIMES - Senyum penuh rasa syukur merekah dari wajah Fadila dan putrinya. Keduanya menjadi bagian dari pasien yang berhasil menjalani operasi gratis bibir sumbing dan celah langit di Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma, hasil kolaborasi dengan organisasi internasional Smile Train.
Fadila mengisahkan bahwa dirinya sejak kecil hidup dengan kondisi celah pada langit mulut. Tak hanya itu, ia juga memiliki seorang putri yang qadarullah mengalami keluhan serupa. Kondisi tersebut membuat Fadila kerap dihantui rasa khawatir, apalagi membayangkan masa depan sang anak yang mungkin menghadapi kesulitan berbicara maupun bersosialisasi.
Baca Juga : 3 Jenis Tanaman yang Sebaiknya Dihindari Menurut Feng Shui
Harapan muncul ketika ia mendengar informasi mengenai program operasi gratis yang digelar RSI Unisma bersama Smile Train. Dengan penuh tekad, ia segera mendaftarkan dirinya dan putrinya untuk mengikuti program tersebut.
Setelah melewati proses skrining dan akhirnya menjalani operasi, Fadila dan putrinya berhasil pulih. Ia mengaku sangat bersyukur atas pengalaman tersebut. “Alhamdulillah, setelah perjuangan di meja operasi, kondisi saya dan anak saya jauh lebih baik,” ujarnya.
Rasa terima kasih pun ia tujukan kepada para dokter dan staf medis RSI Unisma yang dinilainya sabar dan penuh perhatian. Baginya, keramahan para tenaga medis sangat membantu dalam proses penyembuhan. Selain itu, fasilitas rumah sakit juga membuat pasien merasa nyaman. “Ruangan yang kami tempati bersih, nyaman, dan membuat kami merasa tenang selama masa perawatan,” tambah Fadila.
Lebih jauh, ia berharap program seperti ini tidak berhenti hanya sekali jalan. “Harapan saya, program ini bisa terus berjalan dalam jangka panjang. Masih banyak anak-anak di luar sana yang membutuhkan bantuan seperti ini. Semoga semua kebaikan dari para dokter dan pihak rumah sakit menjadi amal jariyah untuk semuanya,” tutur Fadila dengan mata berbinar.
Kepala Unit Pemasaran dan Kemitraan RSI Unisma, Novita Ordiana Winardi, menegaskan bahwa program operasi bibir sumbing ini bukan sekadar kegiatan insidental, melainkan bentuk nyata tanggung jawab sosial rumah sakit.
“Keberlanjutan program ini menjadi bukti bahwa RSI Unisma ingin hadir langsung memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya mereka yang kesulitan memperoleh layanan kesehatan seperti operasi bibir sumbing,” ujarnya.
Baca Juga : Pemkot Batu Wacanakan Pembentukan Dispora Jadi SKPD Baru
Sejak pertama kali digelar, program ini telah membantu puluhan pasien, baik dari Malang Raya maupun luar daerah. Banyak di antaranya berasal dari keluarga kurang mampu yang sebelumnya tak punya akses pada layanan medis semacam ini.
Untuk bisa mengikuti program, calon pasien wajib mengirimkan identitas beserta foto kondisi bibir. Dari sana, tim medis melakukan skrining ketat agar tindakan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pasien. Seleksi ini memastikan bahwa operasi bukan sekadar prosedur medis, tetapi solusi aman dan tepat bagi anak-anak dengan kebutuhan khusus tersebut.
Kesuksesan program operasi gratis ini lahir dari sinergi RSI Unisma dengan Smile Train serta dukungan Humanity Change Yayasan Sekar Lintas Nusantara. Smile Train sendiri dikenal sebagai organisasi nirlaba internasional yang konsisten menangani kasus bibir sumbing di berbagai belahan dunia.
Program ini diharapkan terus berlanjut, sehingga semakin banyak anak-anak dan keluarga dapat tersenyum kembali dengan penuh percaya diri. Bagi RSI Unisma, setiap senyum pasien adalah bukti bahwa kesehatan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir orang, melainkan hak yang bisa dirasakan oleh semua.