Tanaman Jagung Warga Dirusak OTK, Ketua Komisi II DPRD Situbondo: Harus Diusut Tuntas!
Reporter
Wisnu Bangun Saputro
Editor
Dede Nana
13 - Sep - 2025, 07:50
JATIMTIMES - Kejadian tidak menyenangkan dialami seorang petani di Situbondo. Ratusan tanaman jagung milik Juto, warga Dusun Manteng, Desa Battal, Kecamatan Panji, dirusak oleh orang tak dikenal (OTK) pada Jumat (12/9/2025) malam.
Akibat kejadian tersebut, Juto mengalami kerugian hingga jutaan rupiah, karena jagung tidak bisa dipanen. Ia mengaku sangat terpukul lantaran hasil jagung yang seharusnya menjadi tumpuan hidup keluarganya, kini tidak bisa dipanen sebagaimana mestinya. Kondisi ini bahkan membuatnya bingung mencari jalan keluar.
Baca Juga : Universitas Islam Maliki: Branding Baru UIN Maliki Malang Menuju Reputasi Global
Karena keputusasaan itu, Juto akhirnya mendatangi kediaman Ketua Komisi II DPRD Situbondo Jainur Ridho untuk meminta masukan dan pendapat. Ia sempat ragu apakah harus melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian atau menyelesaikan dengan cara lain.
Dalam pengakuannya, Juto mengatakan bahwa modal yang ia tanamkan dalam usaha bertani jagung kali ini sudah tidak kembali. Bahkan, ia kesulitan untuk membayar cicilan utang kredit yang sebelumnya digunakan untuk biaya tanam.
“Untuk menanam lagi sudah terlalu berat, saya benar-benar bingung,” keluhnya, Sabtu (13/9/2025) saat mendatangi kediaman Ketua Komisi II DPRD Situbondo Jainur Ridho.
Tidak hanya itu, Juto menceritakan bahwa pagi dan sore harinya keadaan lahan jagungnya masih baik-baik saja, namun saat di cek keesokan harinya baru diketahui lahannya dirusak orang.
"Pasti dirusaknya malam, pagi sama sore saya sama istri lihat masih baik-baik saja," jelasnya dalam bahasa Madura.
Mendengar laporan tersebut, Jainur Ridho langsung merespons dengan serius. Menurutnya, perusakan tanaman jagung warga bukanlah masalah sepele. Apalagi hal ini menyangkut hajat hidup petani yang menjadi ujung tombak ketahanan pangan nasional.
“Kejadian ini harus diusut tuntas. Jangan sampai ada petani yang dirugikan hanya karena ulah orang tidak bertanggung jawab,” tegas Jainur.
Ia juga menyatakan akan segera berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah desa, aparat TNI-Polri, hingga Dinas Pertanian Situbondo. Lebih lanjut, Jainur menekankan pentingnya perlindungan terhadap petani dari segala bentuk ancaman maupun tindakan perusakan.
Baca Juga : DPRD Surabaya Berharap Makan Bergizi Gratis Tetap Dilanjutkan dengan Tata Kelola Disempurnakan
Menurutnya, bila dibiarkan, hal ini bisa menimbulkan keresahan dan menurunkan semangat para petani. “Kalau petani takut atau enggan menanam lagi, siapa yang akan menjaga ketahanan pangan daerah kita?” ujarnya.
Ia juga menambahkan, pengusutan kasus ini tidak boleh setengah hati. Jainur berharap aparat bisa bekerja maksimal agar pelaku segera terungkap. “Harapan saya, kasus ini benar-benar diusut tuntas agar tidak ada lagi korban lainnya di kemudian hari. Jangan sampai perusakan lahan pertanian menjadi ancaman berulang bagi masyarakat kita,” ungkapnya.
Selain meminta aparat untuk mengusut kasus ini, Jainur Ridho juga berharap Dinas Pertanian Situbondo dapat turun tangan memberikan bantuan bibit kepada korban. Menurutnya, bantuan bibit ini sangat penting agar beban Pak Juto bisa sedikit berkurang dan ia tetap memiliki harapan untuk kembali menanam.
“Kalau ada bantuan bibit, setidaknya bisa memperingan korban dan memberikan semangat baru untuk bangkit lagi,” jelasnya.
Sementara itu, masyarakat sekitar Dusun Manteng berharap agar kasus ini segera mendapat titik terang. Sebab kejadian perusakan lahan pertanian tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga bisa memicu konflik sosial di lingkungan pedesaan.
Kasus yang menimpa Juto menjadi pengingat bahwa sektor pertanian masih rentan terhadap berbagai ancaman. Pemerintah bersama DPRD Situbondo berkomitmen untuk terus mendorong penguatan perlindungan petani agar kejadian serupa tidak kembali terulang.